SUDUT CINTA DI ANTARA PERJALANAN



Aku masih sangat ingat kalau aku bukanlah sosok yang hebat dengan segudang prestasi yang gemilang. Aku juga tak terlalu banyak mempunyai sahabat dekat, bahkan hanya segelintir orang yang mengenalku. Tak jarang, beberapa orang menganggapku aneh atas tingkah lakuku yang biasa saja dan gaya bicaraku yang seperti anak kecil. Bukan juga seorang yang berasal dari keluarga berlimpah bahkan untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Berbicara mengenai pencapaian tersebut, aku baru sadar banyak yang aku tlah lalui untuk mencapai sebuah perjalanan tersebut. Berusaha menemukan sebuah sudut jalan untuk kembali ke perjalanan tersebut
Selepas mencapai gelar sarjana setahun yang lalu, apa yang dilakukan aku fikir hanya sesuatu yang tak bermanfaat. Jalan-jalan, berusaha mencari pekerjaan bahkan interview ke sana kemari sudah aku lakukan. Berusaha hampir selama 6 bulan mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk merantau lagi. Iyaa lagi, kalau 4 tahun yang lalu aku merantau untuk menuntut ilmu, sedangkan sekarang aku merantau untuk mencari pengalaman sekaligus mendapatkan penghasilan. Bukan hal yang mudah untuk mengambil keputusan tersebut, iyaa lagi-lagi keluarga dan sahabat jadi alasan utama kenapa aku masih ragu untuk merantau. Bermodalkan kenekatan yang sedikit menciut, akhirnya beranikan diri saja untuk merantau ke ibukota dengan segala konsekuensi yang ada.
Kalau orang bilang ibukota adalah kota yang kejam, itu bisa dibilang benar tetapi juga tidak. Kenapa bisa dibilang benar? Karena bagi sebagian orang yang susah mendapat pekerjaan lalu memilih jalan pintas tentu saja bisa bilang kalau ibukota itu sangat kejam. Sedangkan ternyata tanpa kita tahu kalau ibu kota tidak terlalu kejam kok, kenapa begitu? selama kita berfikiran positif dan berteman dengan banyak orang baik pasti semua akan menganggap ibu kota tempat yang nyaman kok. Hehe ....
***


Awal perjalananku dimulailah dari sini. Berusaha dengan sekuat tenaga mencari sebuah lapangan pekerjaan yang akan menerima semua kekuranganku. Berbicara mengenai kelebihan, pastinya semua orang punya kelebihan yang tentunya sangat khas bahkan menjadi ikon dari orang tersebut. Bisa dibilang beberapa lapangan pekerjaan hanya melihat dari fisik dan juga gaya, itu dia yang jadi kekuranganku. Banyak perusahaan yang menolak menerimaku karena tampilanku yang apa adanya dan kelihatan tak mau tahu. Bukan aku tak mau beragumen supaya mereka menerimaku, tapi percuma kalaupun aku terima tawaran mereka, karena bisa jadi pada akhirnya aku direndahkan.

Pontang panting sana sini mencari pekerjaan di ibukota itu seperti mencari satu jarum di dalam jerami. Memang sangat susah, tetapi ketika kita mendapatkannya itu seperti kebahagiaan yang luar biasa. Sayangnya Tuhan masih mengujiku dengan berbagai ujian selama hampir 4bulan, putus asa dan pada akhirnya ingin menyerah untuk balik lagi ke kampung masih sering aku alami. Apa yang kurang dari surat lamaran dan CV aku, atau kenapa perusahaan selalu menolakku? Pertanyaan itu selalu muncul sehabis interview kerja dan ditolak, selalu dan selau dialami. Sedih dan marah terhadap diri sendiri sudah tentu jadi makanan setelah interview, tapi lagi-lagi ada satu hal yang membuat aku lebih kuat. Bertanya kenapa aku bisa sabar dan kuat bahkan selalu mencari dan mencari? Karena aku yakin bahwa di setiap usaha yang keras pasti bakalan ada hasil yang didapat.
Pernah suatu waktu, cuma dipermainkan atau bahkan hampir ditipu oleh beberapa perusahaan. Memang sih, nama yang mereka pakai adalah perusahaan yang lumayan punya nama apalagi dengan penghasilan yang bisa dibilang cukup. Tidak menyangka juga kalau mereka cuma memakai nama perusahaan lain, tetapi justru operasionalnya mereka yang menjalankan dengan penuh tipu daya dan muslihat. Untuk orang-orang baru datang ke Jakarta dan diberikan tawaran seperti itu pasti mau gak mau bakalan diambil, ntah karena kepepet ataupun hal yang lain. Atau bahkan sering disuruh menunggu untuk jatah interview tetapi tidak segera dipanggil. Duduk sendirian menunggu interview yang ternyata cuma dipermainkan. Dulu sempat beberapa kali mengalami hal seperti itu, kesal dan marah tentunya sudah pasti kok, tapi balik lagi kalau semuanya juga sudah terjadi dan tak mungkin bisa diulang lagi.
Setelah menunggu lumayan lama untuk menganggur, pada akhirnya semua usaha yang aku lakukan menghasilkan sebuah kebahagiaan. Iyapss bener banget, aku bisa bekerja di salah satu radio streaming yang ada di Jakarta. Bisa dibilang radio baru, bahkan sangat baru. Baru beberapa orang saja sehingga harus mengambil 1 sampai 2 pekerjaan. Walaupun hanya ada beberapa orang yang menjalankan namun bisa terasa suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan. Perlahan orang-orang mulai masuk dan jadilah sebuah team yang sudah pas dengan posisinya masing-masing. Di sinilah banyak cerita tercipta
***
Masuk radio pertama kali, menjadi sosok paling cantik di antara yang lain. Ternyata semua personil lainnya adalah pria semua. Diakuin ataupun tidak, pastinya terasa canggung bahkan segan. Setiap makan harus sendirian, tidak ada teman mengobrol bahkan lumayan susah sekedar istrahat ya cuma bisa diem aja dengerin teman lelaki saling melempar obrolan. Ya pada akhirnya satu per satu orang masuk, mereka bekerja sesuai dengan divisi dan kepentingan masing-masing. Akhirnya ada satu per satu wanita mulai masuk dalam team dan menambah warna dengan segala sikap serta tingkah lakunya. Tetap saja setiap hari selalu ada tawa canda dan ceria.
Banyak hal yang udah dilewatin bareng-bareng, kalau dijabarkan pasti bakalan panjang banget. Walaupun baru sekitar 3bulan lebih deket dan sama-sama bareng terus, udah merasakan saling dekat dan pastinya tak ada jarak. Bebas untuk bercerita apapun yang kita mau, saling membantu satu sama lain dan mengerti keadaan satu per satu. Semua kekurangan coba diterima dalam team walaupun terkadang ada sedikir gesekan yang bikin team jadi goyah. Saling diam di antara team sudah pasti terjadi kalau ada kejadian seperti itu. Ada juga banyak kebahagiaan yang baru didapatkan dalam team. Di sini aku bisa menemukan banyak hal, mulai dari teman, keluarga bahkan sedikit cinta. Hehehe ....
Ketika kelelahan menyapa, pasti semua team akan menanyakan kenapa dan ada apa?? Dan apa yang terjadi, pastinya bakalan saling berbagi cerita. Karena merantau, mau gak mau kantor jadi seperti keluarga juga. Setengah hari pasti selalu dihabiskan di kantor dengan mereka, jadi ya udah kayak keluarga banget pokoknya. Kadang sebel dan kesal pasti selalu terjadi, misalnya saat apa yang kita yang kerjakan ternyata tidak dihargai sama sekali, padahal kita sudah mengusahakan yang terbaik. Rasanya pengen marah dan bilang “Coba aja kerjakan apa yang aku kerjakan sekarang, mau lihat apa kamu bisa??”. Atau bahkan ketika ada kecemburuan antar team soal jam pulang kantor, ada beberapa yang tak terima dan jadi ikut-ikutan. Saling menyalahkan satu sama lain kalau udah seperti itu pasti sering terjadi, tapi lagi-lagi ketawa dan ketawa lagi. Lucu memang, tetapi kalau kelamaan rasa kesal itu menumpuk justru jadi sakit. Dari kejadian itulah, ada pelajaran bahwa kalau pengen dihargai dan dihormati oleh orang lain, coba belajar juga untuk menghargai dan menghormati orang lain juga.
Kalau tadi berbicara lelah sekarang soal bahagia. Banyak banget kebahagiaan yang tercipta di radio ini. Ingat sekali waktu mendapatkan gaji pertama kali, waah rasanya senang bisa menghasilkan uang sendiri. Di kantor gaji pertama itu kayak ritual wajib untuk mentraktir temen yang lain, ya itu lah yang aku lakukan. Dari situ langsung kelihatan kita saling peduli satu sama lain. Tak hanya itu, terkadang makanan juga bisa mendekatkan semua pihak, karena kita bisa kumpul dan ketawa bareng buat ngelepas beban kantor yang ada. Kalau lagi banyak pekerjaan dan males pulang ke rumah, biasanya kantor jadi seperti asrama. Beberapa orang dari team sering menginap di kantor, termasuk saya. Karena selain malas untuk pulang, rasa-rasanya kantor punya magnet tersendiri yang bikin nyaman. Bisa bercerita dan menciptakan banyak kebahagiaan pada waktu menginap, pastinya selalu aja ada cara untuk membuat tertawa. Telat masuk kantor ataupun tentang hal-hal yang salah bisa jadi bahan bercandaan kita. Kita tahu batasan untuk bercanda dan mana batasan untuk serius.
Lanjut ke ranah percintaan. Berbicara soal itu, rasanya masih sangat jauh untuk aku dapat jatuh cinta itu. Kadang suka membingungkan antara rasa suka dan rasa simpatik, ada seseorang yang menarik perhatianku setelah beberapa lama gabung di team ini. Bukan seseorang yang punya tampang yang rupawan, tetapi dia punya kepintaran yang luar biasa. Bukan juga seseorang yang punya harta yang berlimpah, tetapi justru kesederhanaannya. Lelucon dan apa adanya dia selalu jadi magnet tersendiri untuk membuatku tersenyum. Mungkin itu yang bikin aku bisa tertarik. Tapi lagi-lagi ingatan masa lalu kembali menghantui, bukan karena tak berani mencoba, tetapi lebih untuk memilih yang terbaik. Jadi sekarang aku jalani apapun kegiatan aku dengan dia, toh kalau jodoh juga akan jalannya. Yapss saling mendoakan dari jauh lebih tepatnya, hehehe .....
***
Terakhir, lagi-lagi perjalanan seperti ini baru dimulai. Aku mulai menemukan banyak sudut kebahagiaan dari setiap pejalanan. Bukan berusaha munafik untuk semua yang udah aku dapatkan tetapi sekarang lebih menjalani apa adanya dan tak terlalu berharap banyak. Karena pada akhirnya ada jalan di setiap perjalanan yang dihadapi. Berdoa semoga semuanya tetap berjalan dengan baik dengan porsinya masing-masing. Kembali menemukan cinta yang dari dulu aku harapkan. Tak hanya itu, kembali juga dapat banyak teman dan sahabat terbaik untuk setiap perjalanan. Yapss, semoga semuanya tetap berjalan dengan baik.

Komentar

Postingan Populer