Unsur Cuaca dan Iklim
- Suhu Udara
atau Temperatur
Tinggi
rendahnya suhu udara dipengaruhi beberapa faktor berikut:
* Sudut sinar
datang,berpengaruh pada intensitas panas yang di hasilkan.
* Lamanya
penyinaran,berpengaruh pada peningkatan suhu di permukaan bumi.
* Keadaaan
awan dan lengas udara,berpengaruh pada banyak uap air di udara
* Ketinggian
suatu tempat,berpengaruh pada tinggi rendahnya temperatur udara
* Macam
permukaan bumi,berpengaruh pada angin darat dan angin laut
- Angin
Faktor yang
mempengaruhi kecepatan angin:
- Perbedaan
tekanan udara di kedua tempat
- Relief
permukaan bumi
- Letak suatu
tempat
- Ketinggian
suatu tempat
- Panjangnya
siang dan malam
Macam angin
berdasarkan gerak dan sifatnya:
a)
Angin pasat dan antipasat
Angin pasat
adalah angin yang bertiup di dua daerah bertekanan maksimum, menuju ke arah
ekuator atau khatulistiwa. Angin antipasat adalah angin yang gerakannya
berlawanan dengan angin pasat.
b)
Angin muson (angin musim)
Bertiup setiap
setengah tahun, berganti arah dan berlawanan. Tejadinya angin muson disebabkan
oleh:
- Perbedaan
sifat dan kapasitas antara daratan dan lautan
- Pergeseran
semu matahari
- Perbedaan
tekanan udara di antara benua-benua
Berdasarkan
sifat dan asalnya, angin muson dibedakan menjadi dua yaitu:
-
Angin muson barat, bertiup pada bulan Oktober – April
dari Asia ke Austalia. Bersifat basah dan
lembab karena melewati Samudra Indonesia
dan Laut Cina Selatan. Sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan
-
Angin muson timur, bertiup pada bulan April – Oktober dari
Australia ke Asia . Bersifat kering, uap air sedikit, dan panas.
Sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau.
c)
Angin lokal
Terjadi pada
wilayah yang relatif sempit, yang dipengaruhi sifat daratan dan perairan,
intensitas pamanasan matahari dan ketinggian.
Contoh angin
lokal:
-
Angin darat dan angin laut
Angin darat
terjadi pada siang hari dari darat ke laut. Terjadi karena tekanan udara di
laut minimum sedangkan tekanan udara di darat maksimum. Angin laut terjadi pada
malam hari dari laut ke darat. Terjadi
karena tekanan udara di laut maksimum sedangkan tekanan udara di daart minimum.
-
Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah
adalah angin yang bertiup dari lembah ke gunung. Terjadi pada siang hari karena
lereng gunung lebih cepat panas sedangkan di lembah masih dingin. Angin gunung
adalah angin yang bertiup dari gunung ke lembah. Terjadi pada malam hari karena
di lereng gunung lebih cepat dingin sedangkan di lembah masih panas.
-
Angin terjun
Angin terjun
adalah angin yang melintasi wilayah pegunungan dan bergerak menurun lereng
pegunungan tersebut. Suhu udara mengalami penurunan sebesar 0,64ºC setiap naik
100 meter. Tapi setelah melewati pegunungan akan mengalami kenaikan suhu
sebesar 1ºC setiap turun 100 meter. Jadi sebagian besar angin terjun massa udaranya panas.
- Tekanan
udara
Menunjukkan
tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas wilayah tertentu. Besar kecilnya tekanan udara
tergantung pada ketinggian dan waktu tertentu. Alat untuk mengukur tekanan
udara disebut barometer, yang terdiri dari tiga jenis barometer:
a)
Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter
air raksa
b)
Barometer aneroid, yang menggunakan skala milibar
c)
Barograf yaitu barometer yang secara otomatis mencatat
tekanan udara di setiap saat dalam jangka waktu tertentu menggunakan kertas
barograf dan skala barograf.
Kekuatan
tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kerapatan (densitas) udara itu sendiri.
Di permukaan laut densitas udara mencapai 1,23 kg/mm dan menghasilkan tekanan
sebesar 760 mmHg, setara dengan 1.1013.25 atau 1 satuan atmosfer.
Tekanan udara
di setiap tempat berbeda karena perbedaan pemanasan. Tempat yang memiliki
tekanan udara sama pada peta dihubungkan dengans suatu garis di sebut isobar.
- Kelembapan
udara
Adalah
kandungan air dalam massa
udara. Berpengaruh besar terhadap kondisi cuacu suatu wilayah. Kelembapan udara
terbagi menjadi tiga yaitu:
a)
Kelembapan spesifik adalah perbandingan uap air yang
terkandung dalam setiap unit massa
udara
b)
Kelembapan absolut adalah perbandingan uap air dalam
setiap volume udara atau densitas uap air dalam udara
c)
Kelembapan relatif atau kelembapan nisbi (RH), punya
dua pengertian:
-
Perbandingan jumlah uap air yang secara nyata dengan
jumlah air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam
suhu yang sama
-
Perbandingan tekanan uap air yang ada secara nyata
dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama
- Awan
Adalah uap air
di dalam udara yang mengalami proses kondensasi atau pengembunan titik-titik
air. Pembagian jenis awan di udara adalah sebgai berikut:
a)
Awan tinggi, berda pada ketinggian 6-12 km dpal,
terdiri dari kristal-kristal es
-
Cirrus (Ci), awan tipis, halus, seperti kapas atau bulu
ayam
-
Cirro stratos (Ci-St), awan putih merata seperti tabir
-
Cirro Cumulus (Ci-Cu). Awan yang menyerupai kelompok
biri-biri (domba) seperti sisik ikan
b)
Awan menengah, berda pada ketinggian 3-6 km dpal
-
Alto cumulus (A-Cu), awan yang bergumpal-gumpal
-
Alto stratus (A-St), awan yang berlapis-lapis tebal
c)
Awan rendah, kira-kira pada ketinggian 3 km dpal
-
Strato cumulus (St-Cu), awan tebal luas dan
bergumpal-gumpal
-
Sratus (St), awan merata, rendah dan berlapis-lapis
-
Nimbo stratus (Ni-St), lapisan awan yang luas, sebagian
telah merupakan hujan
d)
Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada
ketinggian 500-1.500 m dpal
-
Cumulus (Cu), awan yang bergumpal-gumpal, bagian
dasarnya rata
-
Cumulus nimbus (Cu-Ni), awan yang bergumpal-gumpal
luas, sebagian telah menjadi hujan
- Hujan
a)
Hujan zenithal (hujan konveksi)
Terjadi karena
arus konveksi, terjadi di daerah tropis. Uap air di daerah ekuator naik secara
vertikal. Udara yang naik itu mengalami penurunan suhu karena ketinggian,
sehingga pada ketinggian tertentu terjadi prases kondensasi dan terbentuk awan.
Setelah angin tidak mampu lagi menahan kumpulan titik-titik air terjadilah
hujan zenithal. Hujan ini biasanya turun pada sore hari setelah mendapat
pemanasan maksimum di antara pukul 12.00-14.00. Hujan ini terjadi bersamaan
waktunya dengan posisi matahari pada titik zenitnya
b)
Hujan naik pegunungan (Orografis)
Terjadi karena
gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pengunungan, sehingga massa udara dipaksa naik
mengikuti lereng pegunungan. Akibatnya suhu massa udara tersebut menjadi dingin karena
ketinggian dan proses kondensasi membentuk awan, selanjutnya terjadilah hujan
orografis. Hujan ini terjadi di muka lerengyang menghadap ke arah datangnya
angin, sedangkan lereng lain yang membelakangi datangnya angin, miskin uap air
dan kering disebut daerah bayangan hujan
c)
Hujan muson
Pergeseran
semu matahari menyebabkan perbedaan tekanan udara. Pada bulan Oktober – April
matahari terletak di belahan bumi selatan (Australia )
sehingga tekanan udara minimum di Australia dan tekanan udara maksimum di Asia . Angin yang bergerak bersifat lembab / basah, karena
melewati Samudra Indonesia
yang luas maka di Indonesia
terjadi musim penghujan. Pada bulan April – Oktober matahari terletak di
belahan bumi utara (Asia), sehingga di Asia bertekanan minimum dan di Australia
bertekanan maksimum. Angin yang bergerak bersifat kering, miskin uap air dan
panas. Karena melewati Australia
yang berupa gurum pasir maka di Indonesia
terjadi musim kemarau.
d)
Hujan frontal
Terjadi karena
pertemuan dua massa
udara yang berbeda suhunya. Wilayah yang mengalami hujan frontal terletak pada
60º - 66,5º baik lintang utara maupun selatan.
PERSEBARAN CURAH HUJAN DI INDONESIA
Persebaran
curah hujan tidak merata karena perbedaan topografi, sirkulasi angin, posisi
geografis dan lain-lain. Curah hujan yang turun di wilayah Indonesia kebanyakan terdapat di wilayah Indonesia
bagian barat dan berangsur berkurang ke arah timur. Curah hujan tertinggi
terletak pada ketinggian antara 600-900 meter dpal.
Berdasarkan
curah hujan rata-rata yang tercatat di BMG, Indonesia terbagi menjadi empat
wilayah hujan:
a)
Wilayah curah hujan di atas 3.000 mm/tahun, meliputi
dataran tinggi Sumatra Barat. Kalimantan Timur, beberapa daerah Jawa bagian
selatan, Pulau Bali, Pulau Lombok dan dataran tinggi Irian Jaya.
b)
Wilayah curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun, meliputi
sebagian besar Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian
besar Jawa Barat dan Jawa Timur, Kepulauan Maluku dan sebagian besar Irian
Jaya.
c)
Wilayah curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun, meliputi
sebagian besar Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanibar dan Merauke
d)
Wilayah curah hujab kurang dari 1.000 mm/tahun,
meliputi daerha padang rumput di Nusa Tenggara,
daerah sekitar kota
Palu, dan Luwuk Sulawesi Tengah
PENGGOLONGAN IKLIM
- Penggolongan iklim menurut Koppen
Vladimir
Koppen, seorang klimatolog Austria
menggolongkan iklim di dunia menjadi lima
macam:
a)
Wilayah beriklim tipe A (Iklim Hujan Tropik)
Cirinya adalah
penguapan dan curah hujan tinggi, serta memiliki suhu rata-rata antara 20º - 28
ºC. Digolongkan menjadi tiga macam:
-
Iklim tipe A bersifat panas diikuti hujan sepanjang
tahun tinggi sehingga terdapat hutan hujan tropik. Ciri-cirinya yaitu:
Komentar
Posting Komentar