Hina
Muak aku memandang mu
Menyesal ku terima kau
Menjadi sahabatku
Aku tak pernah membenci dirimu
Hanya kecewa dengan
Perubahan pribadimu sekarang
Kau mungkin orang yang munafik
Karena hanya bersembunyi di balik
Senyum manismu yang palsu
Otakmu telah kacau dan beku
Akan sebuah kesalahpahaman
Hatimu telah dicuci
Dengan sebuah keegoisan
Pandangan mu semakin sempit
Sehingga membuatmu buta
Tanganmu mencuat
Karena kekuasaan
Dur-duri hina itu
Terpancar di wajahmu
Kawan ...
Aku ingin kau yang seperti dulu
Aku ingin kau yang dulu
Bukan yang sekarang ... yang seperti ini
Kawan .... kembalilah seperti dulu
Menyesal ku terima kau
Menjadi sahabatku
Aku tak pernah membenci dirimu
Hanya kecewa dengan
Perubahan pribadimu sekarang
Kau mungkin orang yang munafik
Karena hanya bersembunyi di balik
Senyum manismu yang palsu
Otakmu telah kacau dan beku
Akan sebuah kesalahpahaman
Hatimu telah dicuci
Dengan sebuah keegoisan
Pandangan mu semakin sempit
Sehingga membuatmu buta
Tanganmu mencuat
Karena kekuasaan
Dur-duri hina itu
Terpancar di wajahmu
Kawan ...
Aku ingin kau yang seperti dulu
Aku ingin kau yang dulu
Bukan yang sekarang ... yang seperti ini
Kawan .... kembalilah seperti dulu
Yogyakarta, 17 Februari 2013
Komentar
Posting Komentar